Berbagi Cerita Penyu di Festival Ecotourism Papua Barat 2022
Bagikan Tulisan
Tanggal
7 Oktober 2022
Penulis
Noviyanti, Monica Arung Padang & Deasy Lontoh
Tanggal
7 Oktober 2022
Penulis
Noviyanti, Monica Arung Padang & Deasy Lontoh
Pariwisata adalah sektor bisnis di Indonesia yang sangat terdampak oleh pandemi COVID-19. Untuk itu, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Papua Barat berupaya mendorong sektor ekonomi pariwisata bangkit kembali dengan mengadakan Festival Ecotourism 2022 di Manokwari City Mall, pada tanggal 29 September sampai 1 Oktober 2022.
Ecotourism sendiri adalah salah satu kegiatan pariwisata yang berwawasan lingkungan yang mengedepankan aspek konservasi alam, aspek pemberdayaan sosial budaya, ekonomi masyarakat lokal, serta aspek pembelajaran dan pendidikan. Melalui Festival Ecotourism ini, KPw BI Provinsi Papua Barat ingin mendukung pengembangan ekonomi daerah dan optimalisasi potensi ecotourism di Papua Barat.
Dalam festival yang diadakan selama 3 hari ini, KPw BI menyusun acara dengan sangat baik. Hari pertama diisi dengan Seminar: “Membangun Investasi Ecotourism Papua Barat yang Berkelanjutan”. Hari kedua, pengunjung diajak Mengenal Lebih Dekat Flora & Fauna Papua Barat oleh Komunitas Ko Mari; mengenal Edukasi Konservasi Penyu yang dibawakan oleh LPPM UNIPA; serta Sosialisasi Uang Rupiah TE 2022 dan Sistem Pembayaran Digital Bank Indonesia. Pada hari terakhir, sebuah Talkshow “Investcool and Calm Ecotourism in Papua Barat” yang membahas tentang potensi, kebutuhan, tantangan dan kiat berwisata dengan tetap menjaga kelestarian alam disampaikan oleh DPD Himpunan Pramuwisma Indonesia Papua Barat, GenPI Papua Barat dan Econusa. Stand-stand pameran di lantai dasar dan Hall Manokwari City Mall ikut memeriahkan festival ini. Pameran ini bertemakan “UMKM Ecogreen Expo dan Papua Barat Travel Fair”.
Program Sains untuk Konservasi LPPM UNIPA menyambut baik undangan festival ini. Kami menjual produk Minyak Kelapa Abun hasil kegiatan pemberdayaan masyarakat di Taman Pesisir Jeen Womom pada kegiatan ini. Ibu Deasy Lontoh selaku Koordinator Penelitian Pemantauan dan Perlindungan Penyu di TP Jeen Womom hadir sebagai narasumber dalam Edukasi Konservasi Penyu yang dilaksanakan hari Jumat, 30 September 2022. Hal-hal yang disampaikan antara lain: Jenis-jenis penyu, peran penyu bagi laut dan pantai, proses penyu bertelur, tantangan-tantangan yang dihadapi penyu untuk dapat bertahan hidup, hal-hal yang bisa kita lakukan untuk melestarikan penyu. Dalam sesi tanya jawab pengunjung bertanya bagaimana caranya melepas tukik yang baik, bagaimana membedakan berbagai jenis penyu, apa saja undang-undang perlindungan penyu dan potensi pengembangan pariwisata di Kabupaten Tambrauw. Melalui form isian online yang kami bagikan kepada pengunjung, mereka bercerita bahwa mereka belajar banyak hal mengenai penyu.
Belajar dan mengenal ilmu sains mengenai penyu bagi kami adalah hal yang menarik. Tugas membawakan cerita penyu kepada masyarakat luas merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi kami. Kami berharap dengan cerita-cerita dari kami, akan lebih banyak lagi orang yang mengenal dan mendukung upaya konservasi penyu dan mendukung perekonomian masyarakat di wilayah konservasi tersebut.
Stand Sains for Conservation di MCM
(Foto : S4C_LPPM UNIPA)
Suasana Stand di MCM
(Foto : S4C_LPPM UNIPA)
Bagikan Tulisan
Ikuti Survei
Bantu kami meningkatkan kualitas informasi hasil monitoring sosial dan ekologi di BLKB-Papua.
Berita Terkait
Video Kami
Kategori Lainnya
Berita Lainnya
Abigail Lang, Noviyanti, Kartika Zohar dan Yusup Jentewo – Oktober 6, 2022
Abigail Lang & Noviyanti – September 30, 2022
Dariani Matualage & Kezia Salosso – September 28, 2022
Sorry, the comment form is closed at this time.