Minyak Kelapa, Salah Satu Penghasilan Masyarakat di Sekitar Taman Pesisir Jeen Womom, Kabupaten Tambrauw.
Bagikan Tulisan
Tanggal
8 September 2022
Penulis
Monica Arung Padang & Kartika Zohar
Tanggal
8 September 2022
Penulis
Monica Arung Padang & Kartika Zohar
Taman Pesisir Jeen Womom di Kabupaten Tambrauw selain menjadi rumah bagi spesies penyu terbesar di dunia (Dermochelys coriaceae) juga memiliki komoditi hasil pertanian yang sangat bermanfaat yaitu kelapa (Cocos nucifera). Sebagai kawasan yang berada di bagian pesisir tidak heran jika jumlah kelapa di daerah ini melimpah.
Kegiatan pemberdayaan masyarakat merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh program Sains Untuk Konservasi Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Papua (LPPM UNIPA). LPPM UNIPA melakukan kegiatan ini untuk membantu meningkatkan pendapatan masyarakat dengan memberikan pendampingan berupa proses pengolahan kelapa menjadi minyak kelapa.
Proses Ekstrasi Santan di Kampung Resye
(Foto : S4C_LPPM UNIPA / Sandona Kuwei)
Proses Parut Kelapa bersama Anggota Kelompok Narwastu
(Foto : S4C_LPPM UNIPA/Yana Rumbrawer)
Untuk memanfaatkan potensi kelapa yang melimpah ini Program Sains Untuk Konservasi memberikan pendampingan kepada masyarakat lokal daerah pesisir Tambrauw yang ada di 2 Distrik yaitu Distrik Abun (Kampung Syukwo/Warmandi, Wau dan Weyaf) serta Distrik Tobouw (Kampung Resye dan Womom) untuk mengolah hasil pertanian berupa kelapa.
Minyak Kelapa merupakan produk lokal pertama masyarakat Distrik Abun dan Tobouw yang terbuat dari kelapa asli. Produk ini diproduksi oleh masyarakat lokal yang tergabung kedalam kelompok – kelompok pengolahan dan didampingi oleh Pendamping Masyarakat. Proses produksi minyak kelapa ini masih menggunakan peralatan sederhana namun tetap memperhatikan sanitasi kebersihan selama proses produksi.
Hingga pertengahan tahun ini terdapat 6 kelompok masyarakat yang memproduksi sekitar 250-an liter minyak kelapa dan memperoleh pendapatan sebesar Rp. 6.375.000. Meskipun jumlah ini tidak begitu besar, namun jumlah ini telah memberikan tambahan pendapatan bagi masyarakat dan mereka juga telah belajar untuk konsisten memproduksi minyak kelapa di masing-masing kampung. Produk yang dihasilkan kemudian dijual di Manokwari. Program Sains untuk Konservasi juga telah melakukan penjualan melalui market place Tokopedia, sehingga konsumen yang berada di luar Manokwari dapat dengan mudah produk ini.
Bagikan Tulisan
Ikuti Survei
Bantu kami meningkatkan kualitas informasi hasil monitoring sosial dan ekologi di BLKB-Papua.
Berita Terkait
Video Kami
Kategori Lainnya
Berita Lainnya
Jaeneth Maria Maya Nunaki – September 2, 2022
Yusup Jentewo & Deasy Lontoh – September 1, 2022
Noviyanti & Abigail Lang – Agustus 31, 2022
Sorry, the comment form is closed at this time.