“Ternyata Tidak Seperti Yang Ditakutkan” Pengalaman Arifat Mahasiswa PKL Dari UNIPA
Bagikan Tulisan
Tanggal
15 Februari 2023
Penulis
Arifatul Hasanah
Tanggal
15 Februari 2023
Penulis
Arifatul Hasanah
Saya, Arifatul Hasanah biasa dipanggil Arifat atau Ifah, mahasiswi semester empat dari Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Papua. Semester lalu saya melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di pantai peneluran Jeen Yessa di Program Sains untuk Konservasi LPPM UNIPA bersama dua teman saya, Jaenet Nunaki dan Hans Sawai. Ini pengalaman pertama saya melaksanakan praktek di lapangan karena saya menjalani perkuliahan di masa Covid-19 yang membuat sebagian besar kelas diadakan secara online. Sebelum berangkat sejujurnya saya memiliki rasa takut yang berlebihan karena belum pernah kesana dan akan berada selama sebulan di lokasi terpencil yang tidak memiliki akses sinyal telepon.
Arifat bersama 2 teman PKLnya sedang mengikuti pembekalan
(Foto : S4C_LPPM UNIPA)
Sebelum turun lapangan, kami mengikuti pembekalan pada tanggal 15 Juni 2022. Kami belajar cara mengidentifikasi jenis penyu, sarana dan prasarana di lokasi, dan aktivitas yang dilakukan tenaga lapangan di pantai peneluran. Serta juga dibahas judul PKL dari kami bertiga. Setelah berdiskusi dengan pembimbing PKL, saya mengambil judul: “Jumlah Telur dan Dimensi Sarang Penyu Lekang (Lepidochelys olivacea) di Pantai Jeen Yessa. Penyu lekang? Iya benar, penyu lekang. Bukan hanya penyu belimbing yang dapat ditemukan di Pantai Jeen Yessa namun juga penyu lekang, penyu hijau (Chelonia mydas), dan penyu sisik (Eretmochelys imbricata).
Setibanya di lokasi semua kekuatiran saya yang sebelumnya, saya rasakan berubah dengan sendirinya. Seperti pepatah mengatakan “ Baik buruknya segala sesuatu di dunia, tergantung pandangan seseorang.” Saya hanya melihat dari sisi cerita namun nyatanya, sungguh luar biasa. Nuansa alamnya yang masih sangat sehat begitu pula dengan masyarakat disana yang masih kental akan budaya, mereka pun sangat ramah dan baik. Bagi saya semua itu merupakan hal yang sangat berkesan dan pengalaman yang tidak akan terlupakan.
Arifat sedang menghitung jumlah telur penyu lekang dalam sarang pada masa pasca penetasan sarang
(Foto : S4C_LPPM UNIPA)
Saya melaksanakan PKL sebulan lamanya, dari Juli sampai Agustus 2022. Banyak hal di lapangan yang saya pelajari, terutama menjadi lebih berani dan lebih baik. Semenjak mengikuti rutinitas patroli malam, saya menjadi berani beraktivitas pada malam hari dengan cahaya terbatas atau tanpa penerang sama sekali. Ini perlu dilakukan karena penyu sensitif terhadap cahaya. Kru lapangan mengajari dan membantu saya menggali sarang penyu lekang, mengukur kedalaman dan lebar sarang, dan menghitung jumlah telur. Penggalian sarang ini kami lakukan pada sarang-sarang penyu yang perlu direlokasi karena terancam rendaman air laut ataupun erosi dan saat telur-telur telah menetas dan dilakukan evaluasi sukses penetasan. Saya berhasil mendapatkan sampel sejumlah 34 sarang penyu lekang yaitu 10 sarang di pantai Warmamedi, 17 di pantai Batu Rumah, dan 7 di pantai Wembrak. Kedalaman sarang penyu lekang yang berkisar antara 32-54 cm dengan rata-rata 42,4 ± 5,2 cm (± 1 SD) dan diameter berkisar antara 18-38 cm dengan rata-rata 27,2 ± 4,9 (± 1 SD). Jumlah telur penyu lekang yang ditemui dalam sarang berkisar antara 37 butir sampai 119 butir dengan rata-rata 87,4 ± 21,4 butir (± 1 SD).
Saya sempat sakit dan perlu dibawa kembali ke kota, syukurnya saya pulih dan kembali ke pantai peneluran. Sampai pada akhirnya saya bersama Jaenet dan Hans kembali ke kota dan menyusun laporan PKL. Saya mendapatkan banyak dukungan saat menyusun laporan PKL, baik dari teman-teman, kakak-kakak tingkat, dan dosen pembimbing. Menurut mereka topik PKL saya menarik karena memberi pengetahuan baru. Ini menambah semangat saya untuk menyelesaikan laporan dan mempresentasikannya dalam seminar hasil PKL di tanggal 28 Oktober 2022. Beberapa kakak-kakak tenaga lapangan pantai peneluran Jeen Yessa pun datang saat saya seminar.
Bagikan Tulisan
Ikuti Survei
Bantu kami meningkatkan kualitas informasi hasil monitoring sosial dan ekologi di BLKB-Papua.
Berita Terkait
Video Kami
Kategori Lainnya
Berita Lainnya
Yusup Jentewo dan Muhamad Faisal – Desember 29, 2022
Armandho Rumpaidus – Desember 23, 2022
Alberto Y. T. Allo – Desember 20, 2022
Sorry, the comment form is closed at this time.