Dukung Konservasi Penyu di Papua Barat, UNIPA Berbagi Pengetahuan Pemantauan dan Perlindungan Penyu

Bagikan Tulisan

Tanggal

6 Oktober 2022

Penulis

Abigail Lang, Noviyanti, Kartika Zohar dan Yusup Jentewo

Tanggal

6 Oktober 2022

Penulis

Abigail Lang, Noviyanti, Kartika Zohar dan Yusup Jentewo

Program Sains untuk Konservasi LPPM UNIPA dengan dukungan Blue Abadi Fund dan Kerjasama Dinas Kelautan dan Perikanan Papua Barat melaksanakan kegiatan Berbagi Pengetahuan Tentang Pemantauan dan Perlindungan Penyu untuk Upaya Konservasi di Papua Barat. Kegiatan ini dilaksanakan selama dua  hari pada Selasa dan Rabu tanggal 27 – 28 September 2022.

Sambutan pembukaan dari Ketua LPPM UNIPA
(Foto : S4C_LPPM UNIPA)

Latihan mengukur morfologi penyu
(Foto : S4C_LPPM UNIPA)

Upaya konservasi penyu di wilayah Bentang Laut Kepala Burung Papua telah dilakukan oleh masyarakat dan penggiat konservasi. Namun, upaya yang baik ini sering kali terkendala kurangnya pengetahuan teknis terkait pemantauan dan perlindungan penyu yang didasari oleh pengetahuan ilmiah. Diketahui terdapat empat jenis penyu yang bertelur di wilayah Papua Barat yaitu penyu belimbing (Dermochelys coriacea), penyu sisik semu atau lekang (Lepidochelys olivacea), penyu hijau (Chelonia mydas), dan penyu sisik (Eretmochelys imbricata) dimana semua jenis tersebut terancam populasinya di alam.

Kegiatan ini diikuti oleh 16 peserta perwakilan dari beberapa pihak seperti BBTN Teluk Cenderawasih, BBKSDA Papua Barat, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Papua Barat (DKP PB), Dinas Lingkungan Hidup Papua Barat (DLH PB), Satuan  Kepolisian  Perairan  dan  Udara (Sat Polairud) Manokwari, BEM FPIK UNIPA, Kelompok Penyu Bremi-Manokwari, Yayasan Misool Baseftin, Pokdarwis Amban Pantai, KUB Manduni Putra, Ketapang Dive Community, dan Kelompok  pelestari penyu di Nuni.

Hari pertama kegiatan ini dilaksanakan di Hotel Solideo Gloria SMK 3, Reremi Manokwari. Terdapat empat materi yang dibawakan bagi peserta kegiatan yaitu :

    1. Materi Biologi Penyu
    2. Materi identifikasi jenis dan jejak penyu
    3. Teknik pemantauan penyu dan perlindungan sarang di pantai peneluran
    4. Ancaman terhadap penyu dan upaya pelestariannya.

Kegiatan hari kedua dilaksanakan di Pondok Ka’Mis Kampung Nusantara, Amban Pantai Manokwari. Sesi pada hari kedua diisi dengan praktik lapangan untuk mendalami materi yang telah didapatkan pada sesi di ruangan. Teori yang diberikan pada hari pertama dipraktikan pada hari kedua seperti mengidentifikasi jejak penyu, cara melindungi sarang dengan menggunakan metode pagar, dan melakukan relokasi sarang yang terletak di daerah yang terancam serta melakukan evaluasi sukses penetasan pada sarang dan penerapannya pada lokasi masing-masing. Peserta juga berdiskusi untuk mengidentifikasi bagaimana peran setiap pihak dalam pengelolaan penyu terutama di Papua Barat.

Praktek identifikasi jejak penyu
(Foto : S4C_LPPM UNIPA)

Praktek evaluasi sukses penetasan
(Foto : S4C_LPPM UNIPA)

Praktek perlindungan sarang
(Foto : S4C_LPPM UNIPA)

Seluruh peserta yang konsisten mengikuti kegiatan sejak hari pertama mengalami peningkatan pengetahuan dan pemahaman terhadap materi yang diberikan terlihat dari naiknya rata-rata skor tes peserta sebanyak 90%. Baik secara teori maupun praktik tidak terdapat kendala yang berarti bagi peserta untuk memahami dan mengikutinya. Melalui kegiatan ini kami berharap informasi terkait penyu dan teknik pemantauan dan perlindungannya dapat disebarluaskan untuk meningkatkan upaya konservasi penyu di wilayah Papua Barat.

Foto para peserta di hari kedua
(Foto : S4C_LPPM UNIPA)

Berita Lainnya

No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.