Drone di Langit Tambrauw : Menyusun Peta Kelapa di Pesisir Kabupaten Tambrauw

Bagikan Tulisan

Tanggal

27 Juni 2024

Penulis

Mikardes Albert, Kartika Zohar

Tanggal

27 Juni 2024

Penulis

Mikardes Albert, Kartika Zohar

Mengawali Juni 2024, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Tambrauw bersama Program Sains untuk Konservasi LPPM UNIPA melakukan kegiatan survei pendataan luas kebun kelapa di pesisir Kabupaten Tambrauw. Dengan memanfaatkan teknologi drone, kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh data akurat mengenai jumlah tegakan pohon kelapa, yang kemudian akan dianalisis lebih lanjut. Program ini merupakan bagian dari upaya Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Tambrauw untuk menyediakan data yang mendukung pengelolaan dan pemanfaatan kelapa di distrik-distrik sepanjang pesisir.

Tim survei, yang terdiri dari Kepala Bidang Perkebunan Urusan Produksi dan Komoditi Dinas Pertanian Kabupaten Tambrauw Cosmas Aibesa, Staff Program Sains untuk Konservasi LPPM UNIPA Mikardes Albert, ahli drone dari Fakultas Kehutanan UNIPA Zulfikar Mardiyadi dan assistant-nya Victor Mandacan, menghabiskan lima hari dalam perjalanan ini. Mereka mengumpulkan data dari 26 kampung di enam distrik. Ekspedisi dimulai dari Manokwari menggunakan mobil double cabin Hilux, dengan pemberhentian pertama di Distrik Amberbaken yang meliputi Kampung Wekari, Saukorem, Wefiani, Warpaperi, Manggapnud, dan Waramui.

Bapak Kepala Bidang Perkebunan Urusan Produksi dan Komoditi Dinas Pertanian Kabupaten Tambrauw sedang berdiskusi dengan masyakat tentang tujuan pemetaan dusun kelapa
(Foto : S4C_LPPM UNIPA/Mikardes Albert)

Pemetaan dusun kelapa di kampung imbuan
(Foto : S4C_LPPM UNIPA/Mikardes Albert)

Perjalanan kemudian berlanjut ke Distrik Amberbaken Barat yang mencakup Kampung Saurabon dan Inbuan, dilanjutkan ke Distrik Abun (Kampung Waibem, Wau, Weyaf, Syukwo—pendataan di Syukwo dilakukan menggunakan satelit karena hujan). Tim juga mengunjungi Distrik Tobouw (Kampung Resye dan Womom), Distrik Kwoor (Kampung Kwoor, Hopmaree, dan Esmambo), dan Distrik Bikar (Kampung Werur, Wertam, Werwaf, Wertim, Werbes, dan Bikar). Terakhir, data dikumpulkan dari Distrik Sausapor yang mencakup Kampung Wembru, Sausapor, dan Jokte.

Pemetaan dusun kelapa di distrik kwoor
(Foto : S4C_LPPM UNIPA/Mikardes Albert)

Pemetaan dusun kelapa di kampung Samfarmum dan Saurabon
(Foto : S4C_LPPM UNIPA/Mikardes Albert)

Pemetaan kelapa di kampung Wekari
(Foto : S4C_LPPM UNIPA/Mikardes Albert)

Pemetaan kelapa di Wefiani sambil makan siang
(Foto : S4C_LPPM UNIPA/Mikardes Albert)

Secara teknis, data diambil dari 17 titik dengan drone yang merekam informasi mengenai luas pohon kelapa. Tantangan utama dalam perjalanan ini adalah cuaca buruk dan kondisi jalan yang rusak, mengharuskan tim menggunakan berbagai moda transportasi, termasuk mobil, perahu, pesawat, dan kapal.

Saat ini, data yang dikumpulkan sedang dalam tahap analisis untuk mengetahui jumlah pohon kelapa di sepanjang pesisir Tambrauw. Data ini akan menjadi dasar penting bagi Pemerintah Kabupaten Tambrauw, khususnya Dinas Pertanian dan Pangan, dalam mengambil kebijakan terkait pengelolaan komoditi kelapa di masa depan.

Drone yang digunakan untuk pemetaan
(Foto : S4C_LPPM UNIPA/Mikardes Albert)

Dusun kelapa yang ada di Kampung Wau Weyaf
(Foto : S4C_LPPM UNIPA)

No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.