Pelajar Pancasila: Aksi Nyata dalam Menjaga Lingkungan dan Masa Depan
Bagikan Tulisan
Tanggal
18 September 2024
Penulis
Michael Tuhuteru
Tanggal
18 September 2024
Penulis
Michael Tuhuteru
Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) adalah inisiatif pendidikan yang bertujuan untuk membentuk generasi pelajar Indonesia yang memiliki karakter kuat sesuai nilai-nilai Pancasila serta siap menghadapi tantangan abad ke-21. Program ini tidak hanya menekankan pada aspek kognitif, tetapi juga mengembangkan karakter, sikap, dan identitas diri pelajar sebagai warga negara yang mandiri dan berkepribadian. P5 menekankan pentingnya keseimbangan antara pengetahuan akademik dan kecakapan hidup non-akademik, di mana peserta didik dilatih untuk mengalami pembelajaran secara langsung melalui metode berbasis proyek.
Baca juga : Cahaya Harapan di Wau Weyaf
Kegiatan P5 di SMP Negeri 6 Manokwari dilaksanakan selama empat minggu berturut-turut pada bulan Agustus 2024, dengan fokus pada siswa kelas 9. Setiap minggunya, kegiatan penyuluhan diadakan dengan dukungan narasumber dan pendamping di masing-masing kelas 9A hingga 9I. Materi yang disampaikan setiap minggu mengangkat tema yang berkaitan dengan lingkungan dan keberlanjutan, mulai dari pengenalan ekosistem, ancaman terhadap sumber daya alam, hingga solusi konkret yang bisa dilakukan untuk menjaga alam, seperti pengolahan sampah organik.
Pertemuan di ruang meeting sekolah sebelum memulai semua aktivitas di sekolah bersama para narasumber, guru dan volunteer.
(Foto : S4C_LPPM UNIPA/Habema)
Salah satu narasumber dosen dari Universitas Papua yang sementara membawakan materi kepada para siswa
(Foto : S4C_LPPM UNIPA/Habema)
Pada minggu pertama, materi bertemakan “Mengenal Alam di Sekitar Kita” menyoroti pentingnya memahami ekosistem yang ada di sekitar siswa. Minggu kedua dilanjutkan dengan tema “Ancaman yang Dihadapi Sumber Daya Kita,” yang membahas dampak negatif aktivitas manusia terhadap lingkungan. Minggu ketiga mengangkat tema “Apa yang Bisa Kita Lakukan untuk Sumber Daya Alam Kita,” yang mengajak siswa berpartisipasi dalam menjaga lingkungan melalui tindakan sederhana, seperti penerapan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Pada minggu terakhir, siswa diperkenalkan pada Teknik Pengolahan Sampah Organik untuk membuat pupuk kompos dan pupuk cair organik, yang bisa dimanfaatkan di rumah maupun sekolah.
Narasumber Universitas Papua yang sedang membawakan salah satu materi kepada siswa siswi di depan kelas.
(Foto : S4C_LPPM UNIPA/Habema)
Narasumber Universitas Papua yang sedang membawakan salah satu materi kepada siswa siswi di depan kelas.
(Foto : S4C_LPPM UNIPA/Habema)
Narasumber yang sedang membawakan ice breaking agar siswa tidak terlalu tegang dan bisa fokus ke materi.
(Foto : S4C_LPPM UNIPA/Habema)
Para siswa yang sedang asik menikmati games ice breaking.
(Foto : S4C_LPPM UNIPA/Habema)
Untuk mengukur pemahaman siswa, setiap pertemuan disertai pre-test dan post-test yang dilakukan melalui aplikasi Kahoot. Hasil tes menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan. Beberapa kelas mengalami peningkatan besar pada post-test, meskipun ada juga kelas yang mengalami kendala teknis, seperti keterbatasan perangkat dan gangguan jaringan. Meskipun begitu, hasil umumnya menunjukkan keberhasilan kegiatan ini dalam meningkatkan pengetahuan siswa akan pentingnya menjaga lingkungan.
Siswa siswi yang sedang fokus mengikut games kahoot untuk bisa mendapatkan hadiah menarik.
(Foto : S4C_LPPM UNIPA/Habema)
Penyerahan hadiah pemenang games kahoot oleh narasumber.
(Foto : S4C_LPPM UNIPA/Habema)
Dukungan dari pihak sekolah juga sangat berperan dalam kesuksesan kegiatan ini. Sekolah menyediakan sarana seperti proyektor dan kabel roll, serta konsumsi bagi para narasumber dan pendamping. Selain itu, tim pelaksana juga dibantu oleh volunteer yang turut mendampingi kegiatan di kelas, memastikan semua berjalan lancar dari awal hingga akhir.
Secara keseluruhan, kegiatan P5 di SMP Negeri 6 Manokwari ini berhasil meningkatkan pengetahuan dan pemahaman siswa tentang pentingnya pelestarian lingkungan. Para siswa tidak hanya mendapatkan pengetahuan, tetapi juga pengalaman praktis yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kami berharap melalui kegiatan ini, mereka akan menjadi agen perubahan yang peduli terhadap kelestarian alam dan siap berkontribusi bagi kemajuan Indonesia yang mandiri, berdaulat, dan berkepribadian sesuai nilai-nilai Pancasila.
Sayuran sisa rumah tangga yang dibawa oleh siswa siswi dipotong kecil-kecil untuk dipakai membuat kompos.
(Foto : S4C_LPPM UNIPA/Habema)
Sayuran dan daun-daun kering dimasukan ke dalam ember sebagai wadah tempat pembuatan kompos.
(Foto : S4C_LPPM UNIPA/Habema)
Semangat para siswa siswi SMPN 6 Manokwari dalam membuat kompos.
(Foto : S4C_LPPM UNIPA/Habema)
Semangat para siswa siswi SMPN 6 Manokwari dalam membuat kompos.
(Foto : S4C_LPPM UNIPA/Habema)
Bagikan Tulisan
Ikuti Survei
Bantu kami meningkatkan kualitas informasi hasil monitoring sosial dan ekologi di BLKB-Papua.
Berita Terkait
Video Kami
Kategori Lainnya
Berita Lainnya
Mikardes Albert, Kartika Zohar – Juni 27, 2024
Sorry, the comment form is closed at this time.