Inovasi Perlindungan Penyu Kecil di Pantai Warmamedi
Bagikan Tulisan

Tanggal
30 Agustus 2023
Penulis
Yusup Jentewo, Deasy Lontoh, Muhammad Faisal
Tanggal
30 Agustus 2023
Penulis
Yusup Jentewo, Deasy Lontoh, Muhammad Faisal

Tenaga Perlindungan Sarang Menganyam Perlindungan Sarang Penyu Kecil
(Foto : Faisal/S4C_LPPM UNIPA)
Penyu Belimbing (Dermochelys coriacea) merupakan fokus perlindungan tim UNIPA di pantai Jeen Yessa dan pantai Jeen Syuab, Kabupaten Tambrauw. Namun tim juga tidak mau menutup mata dengan sarang penyu lain yang terdapat di kedua pantai tersebut. Diketahui terdapat empat jenis penyu yang bertelur di pantai Jeen Yessa dan Jeen Syuab yaitu penyu belimbing, penyu lekang (Lepidochelys olivacea), penyu hijau (Chelonia mydas) dan penyu sisik (Eretmochelys imbricata). Tahun lalu tim telah mencoba melindungi sarang penyu lekang dengan metode pagar yang digunakan untuk melindungi sarang penyu belimbing, namun masih terdapat 57 sarang penyu lekang yang dimangsa babi hutan, anjing dan soasoa atau sekitar 6% dari jumlah sarang penyu lekang di rentan April-September 2022. Hal ini terjadi karena sarang penyu lekang tidak terlalu dalam hanya berkisar antara 32 sampai 54 cm dengan rata-rata 42,4 cm (data LPPM UNIPA tahun 2022).
Koordinator pantai Warmamedi, Muhamad Faisal, memimpin tim lapangan pantai Warmamedi dalam inovasi metode perlindungan sarang penyu kecil, dan tim Warmamedi sangat bersemangat dalam mencoba metode perlindungan ini pada sarang penyu lekang karena telah melihat banyak sarang penyu lekang yang dimangsa. Tim Warmamedi membuat perlindungan sarang dengan menggunakan kayu yang lebih panjang dan ditanam lebih dalam, sekitar 30 cm, dengan diameter 60 cm lalu menganyam atau mengikat kayu perlindungan tersebut dengan tali hutan. Antara Mei dan Juli 2023, tim Warmamedi telah melindungi 45 sarang penyu lekang dengan metode pagar ini dan memilih 45 sarang penyu lekang yang tidak dilindungi sebagai kontrol. Rataan sukses penetasan sarang penyu lekang yang dilindungi dan kontrol akan dibandingkan untuk melihat keefektifan metode yang diterapkan.

Foto sarang Penyu Belimbing dirusak
(Foto : Yusup/S4C_LPPM UNIPA)

Foto tukik Penyu Lekang
(Foto : Yusup/S4C_LPPM UNIPA)
“Memang karena ini perlindungan baru yang kami coba, terdapat beberapa hal yang harus kami perhatikan seperti menusuk kayu dengan lebih dalam dan mengikat tali hutan ke kayu dengan kuat” kata Faisal menjelaskan tantangan dalam membuat perlindungan penyu lekang.

Faisal mengikat Tali Hutan di Perlindungan Penyu Kecil
(Foto : Faisal/S4C_LPPM UNIPA)

Perlindungan Penyu Kecil Hampir Selesai
(Foto : Faisal/S4C_LPPM UNIPA)
Harapan dari metode perlindungan yang dikembangkan ini dapat melindungi sarang penyu lekang dengan efektif sehingga dapat diadopsi di pantai lain.
Bagikan Tulisan
Ikuti Survei
Bantu kami meningkatkan kualitas informasi hasil monitoring sosial dan ekologi di BLKB-Papua.
Berita Terkait
Video Kami
Kategori Lainnya
Berita Lainnya

Noviyanti – Agustus 22, 2023

Michael Tuhuteru – Agustus 22, 2023

Habema Monim dan Abigail Lang – Agustus 21, 2023
Pingback:Cerita Tim Pmnh Kampung Syukwo Belajar Di Pantai Peneluran Bagian 1 - Science for Conservation
Posted at 13:56h, 06 September[…] Baca juga : Inovasi Perlindungan Penyu Kecil di Pantai Warmamedi […]
Pingback:Cerita lapang : Menjadi Tenaga Perlindungan Sarang Penyu di Pantai Warmamedi - Science for Conservation
Posted at 11:54h, 20 September[…] Baca juga : Inovasi Perlindungan Penyu Kecil di Pantai Warmamedi […]