Monitoring Kesehatan Karang di KKPD Kaimana Distrik Buruway telah selesai dilakukan. Hasil dari monitoring tersebut perlu dianalisis untuk mendapatkan gambaran mengenai kondisi ekologi wilayah Buruway, baik status maupun trennya. Kondisi ekologi yang dianalisis adalah tutupan karang dan biomassa ikan. Tutupan karang yang dimaksud terdiri dari tutupan Karang Keras hidup (Hard Coral), Karang Lunak (Soft Coral), Patahan Karang (Rubble), Karang Mati (Dead Coral), CCA (Crustose Coralline Algae), dan Karang Memutih (Bleached Coral) dan Alga lain (Other Algae). Sedangkan biomassa ikan terdiri dari biomassa 2 jenis ikan, yaitu ikan yang termasuk perikanan kunci (Karnivora/Carnivore) terdiri dari Ikan Kerapu (Serranidae), Kakap (Lutjanidae), dan Bibir Tebal (Haemulidae) serta ikan yang termasuk dalam famili ikan fungsional (Herbivora/herbivore), yaitu Ikan Butana (Acanthuridae), Kakatua (Scaridae) dan Baronang (Siganidae).
Foto : Tim BHS Monitoring Ekologi Unipa
Penyelesaian laporan ini dilakukan hingga 1 bulan setelah tim selesai melakukan monitoring, yaitu pada Tanggal 8 Mei 2019. Berbeda halnya dengan pembuatan laporan monitoring kesehatan karang, laporan status ekologi membutuhkan waktu yang lebih panjang, yaitu sekitar 1 hingga 2 bulan. Hal ini disebabkan karena data yang akan dianalisis terlebih dahulu harus melalui pembersihan dan kontrol kualitas data. Hasil analisis data selanjutnya dibuat dalam bentuk tabel dan grafik baik status maupun tren tutupan karang dan biomassa ikan. Khusus untuk laporan status ekologi KKPD Kaimana Distrik Buruway saat ini hanya dibuat untuk status ekologi, sedangkan tren belum dapat dilakukan karena analisis tren ekologi menggunakan data pada titik penyelaman yang sama, yaitu 28 titik untuk tahun monitoring 2011, 2015 dan 2019, sedangkan data untuk monitoring yang tahun ini hanya berasal dari 22 titik penyelaman dan terdapat 6 titik lokasi penyelaman yang tidak dapat diambil datanya karena cuaca yang tidak mendukung. Laporan Status ekologi di KKPD Kaimana Distrik Buruway dibuat oleh tim UNIPA, yaitu Purwanto, Irman Rumengan, Habema Monim dan Dariani Matualage di Manokwari pada Tanggal 20 hingga 24 Mei 2019. Hasil analisis data memperlihatkan bahwa baik tutupan karang maupun kondisi ikan sangat beragam antar lokasi dan antar zona, dengan rata-rata tutupan karang keras sebesar 25,9% dengan simpangan baku 3,9%, rata-rata biomassa ikan karnivora sebesar 154,9 kg/ha dengan simpangan baku 29,4 kg/ha dan rata-rata biomassa ikan herbivora sebesar 177,1 kg/ha dengan simpangan baku 54,8 kg/ha.
Rata-rata persentase tutupan karang keras (a), biomassa famili perikanan penting/target (b), dan biomassa famili ikan fungsional penting (c) masing-masing di lokasi KKPD Distrik Buruway Tahun 2019
Hasil monitoring kesehatan karang dibuat dalam bentuk dua laporan, yaitu laporan Monitoring Kesehatan karang di KKPD Kaimana Distrik Buruway yang berisi keadaan karang dan ikan yang ditemui pada saat monitoring dan laporan status ekologi KKPD Kaimana Distrik Buruway yang berisi hasil analisis data monitoring serta rekomendasi yang diberikan terkait dengan hasil monitoring yang diperoleh. Pembuatan laporan monitoring kesehatan karang dilakukan berdasarkan hasil evaluasi harian tim monitoring pada saat di lapangan serta evaluasi pada akhir trip monitoring. Pembuatan laporan monitoring kesehatan karang di KKPD Kaimana Distrik Buruway telah dilakukan oleh Tim monitoring yang berasal dari UNIPA (Purwanto, Irman Rumengan, Habema Monim, Dariani Matualage, Daud Orisoe, dan Nelly Sayori) bekerjasama dengan tim monitoring yang berasal dari TNC (Awaludinnoer), CI (Ronald Mambrasar, dan Nugraha Maulana), BBTNTC (Mulyadi, dan La Hamid), PEMDA Kabupaten Kaimana (Yantje Malaiholo, Abraham Aponno, dan William Furima).
Rata-rata Tutupan Karang per kategori, biomassa famili perikanan penting dan biomassa famili ikan fungsional penting
(oleh : Dariani Matualage, Irman Rumengan, Habema Monim dan Purwanto)
Berita Lainnya
Sorry, the comment form is closed at this time.