Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Dana Hibah BAF untuk Mitra Penerima Dana Hibah di Manokwari

Bagikan Tulisan

Tanggal

22 Agustus 2023

Penulis

Noviyanti

Tanggal

22 Agustus 2023

Penulis

Noviyanti

“Pada pendanaan BAF Siklus 3 kami menerima pelatihan yang sama lewat Zoom; tapi yang sekarang (Pendanaan BAF Siklus 4), karena bertemu langsung kami jadi lebih mudah paham bagaimana melakukan pelaporan yang baik ungkap Deny Mampioper dari Yayasan Meos Papua Lestari. Deny adalah salah satu peserta “Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Dana Hibah Program Blue Abadi Fund” yang diselenggarakan di Hotel Triton, Manokwari.

Blue Abadi Fund (BAF) adalah dana perwalian konservasi yang dikhususkan untuk Bentang Laut Kepala Burung (BLKB) yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dan lembaga lokal untuk mengelola sumber daya kelautan mereka secara berkelanjutan melalui pendampingan dan penyaluran dana hibah. BAF memiliki 2 (dua) fasilitas penyaluran hibah, yaitu fasilitas Hibah Primary dan Hibah Kecil Inovasi. Apabila Sobat Lestari ingin tahu lebih banyak mengenai Blue Abadi Fund dapat mengunjungi website mereka di sini.

Perwakilan Mitra BAF melakukan praktek pembuatan form dan pencatatan keuangan pada template laporan keuangan
(Foto : S4C_LPPM UNIPA)

Perwakilan Mitra BAF melakukan praktek pembuatan form dan pencatatan keuangan pada template laporan keuangan
(Foto : S4C_LPPM UNIPA)

Pada pendanaan BAF Siklus ke-4 ini, Yayasan KEHATI selaku administrator BAF mengundang perwakilan Mitra Penerima Hibah BAF Siklus 4 untuk mengikuti kegiatan “Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Dana Hibah Program Blue Abadi Fund”. Kegiatan ini bertujuan memastikan persamaan persepsi dan pemahaman mengenai pengelolaan program dan administrasi keuangan terkait dukungan pendanaan Blue Abadi Fund Siklus 4, baik pada tahap persiapan, pelaksanaan, hingga pelaporan. Perwakilan Mitra Penerima Hibah BAF yang diundang adalah: 1) LPPM UNIPA, 2) Perkumpulan Bentang Nusantara (BENTARA) Papua, 3) Kelompok Usaha Wisata Wadowun Beberin Aisandami, 4) Yayasan Pengelolaan Lokal Kawasan Laut Indonesia (Indonesia Locally Managed Marine Area–ILMMA), 5) Kelompok Pengelola Sasi Kampung Menarbu, dan 6) Yayasan Meos Papua Lestari (YMPL). Kegiatan dilaksanakan selama 3 hari, yaitu Jumat, Sabtu, Senin/ 11, 12, dan 14 Agustus 2023 di Hotel Triton, Manokwari.

Ibu Gita Gemilang selaku fasilitator sedang memberikan materi mengenai praktek pembuatan matrik capaian BAF
(Foto : S4C_LPPM UNIPA)

Menurut Gita Gemilang, Tim Leader BAF dari Yayasan KEHATI, pendampingan kepada institusi lokal di BLKB secara rutin dilakukan oleh Yayasan KEHATI selaku administrator BAF. Sebelum siklus Pendanaan BAF dimulai, Yayasan KEHATI selalu melakukan kegiatan Sosialisasi mengenai Program Hibah BAF, menyampaikan Arahan Prioritas dan Penyusunan Proposal kepada institusi lokal di wilayah BLKB yang melakukan kegiatan perlindungan dan pengelolaan berkelanjutan untuk menjamin kelestarian ekosistem BLKB. Institusi lokal yang ditargetkan berasal dari organisasi Masyarakat sipil Papua, organisasi nirlaba, kelompok masyarakat, organisasi keagaaman, lembaga pendidikan tinggi, lembaga penelitian universitas, dewan adat, dan lembaga terkait lainnya. Kemudian selama siklus pendanaan BAF, pendampingan dilakukan kepada Mitra Penerima Hibah BAF.

Ibu Dariani Matualage bersama Ibu Deasy Lontoh dari LPPM UNIPA sedang melakukan praktek pembuatan matrik capaian BAF
(Foto : S4C_LPPM UNIPA)

Kami dari Program Sains untuk Konservasi LPPM UNIPA, selaku salah satu Mitra Penerima Hibah Primary BAF, menilai bahwa kegiatan rutin ini tetap memberikan manfaat kepada kami. Kami mencatat beberapa hal-hal penting yang disampaikan oleh para fasilitator yang dapat kami gunakan untuk perbaikan pelaksanaan dan pelaporan program, serta pencatatan dan pelaporan keuangan yang akan kami terapkan di siklus ini. Dalam beberapa diskusi dengan mitra penerima hibah BAF, kami memanfaatkan kesempatan ini untuk berbagi cerita dan pengalaman terkait pengelolaan program dan pelaporan keuangan.

1 Comment

Post A Comment