Menyusuri taman laut terbesar Indonesia: Pemantauan Kesehatan Terumbu Karang di TNTC
Bagikan Tulisan
Tanggal
21 Agustus 2023
Penulis
Habema Monim dan Abigail Lang
Tanggal
21 Agustus 2023
Penulis
Habema Monim dan Abigail Lang
“Hampir setiap hari, penyelam berada di bawah langit biru” kata Habema Monim (akrab dipanggil Bema) salah satu staf Program Sains untuk Konservasi, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Papua (LPPM UNIPA). Bulan Juli-Agustus 2023, Bema terlibat dalam kegiatan Reef Health Monitoring (RHM) yang diinisiasi oleh Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih (BBTNTC) selaku pengelola Taman Nasional Teluk Cenderawasih (TNTC). Pemantauan Kesehatan Karang (Reef Heath Monitoring, RHM) dilakukan secara periodik di Taman Nasional Cenderawasih (TNTC) yang merupakan taman nasional terbesar di Indonesia. Tujuan kegiatan ini selain untuk mendapatkan data terkini kesehatan terumbu karang yang merupakan ekosistem penting bagi ikan, juga untuk mencatat kondisi kualitas air di perairan TNTC. Jika Sobat Lestari tertarik mengenal lebih jauh mengenai RHM, Anda dapat membaca tulisan kami melalui link di bawah ini.
Persiapan sebelum trip RHM
Tentunya, untuk kegiatan pemantauan yang sangat spesifik ini, diperlukan persiapan yang matang agar seluruh data yang diharapkan dapat terkumpul dengan baik. Persiapan dimulai dari perencanaan kegiatan, koordinasi antar mitra, pertemuan akhir sebelum kegiatan lapangan, pengecekkan alat-alat yang akan digunakan, berbelanja kebutuhan tim. Ada sekitar 13 orang yang akan melakukan pengambilan data selama kegiatan RHM, diantaranya ada 1 orang dari LPPM UNIPA, 1 orang dari Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN), 1 mahasiswa Universitas Hasanuddin (UNHAS), dan 10 orang dari BBTNTC. Pada tanggal 17 Juli yang lalu, mereka melakukan pertemuan untuk koordinasi di kantor BBTNTC.
Suasana briefing malam hari untuk mendokumentasikan hasil monitoring serta mengatur rute penyelaman esok hari
(Foto : BBTNTC)
Kapal berlayar menyusuri pesisir TNTC
Tahun ini RHM dilakukan tanggal 28 Juli-6 Agustus 2023 di 28 titik dalam kawasan & 2 titik di luar kawasan sebagai titik kontrol. Setiap hari tim dibagi menjadi 2; dalam satu tim terdiri dari 4-5 orang penyelam dan 2 orang pendata parameter kualitas air. Tim selam mencatat tutupan bentik, spesies, ukuran dan jumlah ikan, sedangkan tim pendata parameter kualitas air mengukur 6 parameter di setiap lokasi, yaitu; Suhu, Dissolved Oxygen (DO), Salinitas, pH, Arus, dan Kecerahan. Kapal akan berlabuh pada lokasi yang dekat dengan titik penyelaman, kemudian anggota tim yang bertugas akan menggunakan speed boat menuju titik penyelaman. Tim yang bertugas untuk mengambil data mulai bekerja dari jam 7 pagi hari sampai selesai. Maksimal pengambilan data diselesaikan di sore hari. Hari yang melelahkan ditutup dengan berkumpul untuk mendokumentasikan hasil monitoring serta mengatur rute penyelaman esok hari.
Persiapan tim untuk proses entry ke perairan
(Foto : BBTNTC)
“Wah, beberapa titik ini bisa menjadi tempat wisata” ucap para penyelam setelah mereka melakukan pengambilan data RHM. Beberapa titik penyelaman memiliki keindahan alam bawah laut yang potensial untuk fun diving.
Kerja sama antara BBTNTC dan LPPM UNIPA diharapkan dapat memberikan informasi mengenai status kesehatan terumbu karang yang diperlukan untuk menilai efektivitas pelaksanaan sistem zonasi dan rencana pengelolaan Taman Nasional Teluk Cenderawasih.
RHM penting untuk dilakukan secara berkala agar tersedia data terkini mengenai kondisi karang dan ikan. Hal ini diperlukan oleh pengelola kawasan untuk menentukan bentuk pengelolaan yang baik. Bagi masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut, informasi ini penting agar masyarakat dapat mengetahui kondisi laut mereka sendiri serta dapat berperan aktif dalam proses pengambilan keputusan yang berdampak terhadap ekosistem laut mereka.
Kondisi karang keras hidup di kedalaman 3 meter di salah satu titik penyelaman
(Foto : Habema Monim/S4C_LPPM UNIPA)
Salah satu penyelam yang bertugas membentang serta menggulung transek pengamatan
(Foto : Habema Monim/S4C_LPPM UNIPA)
Bagikan Tulisan
Ikuti Survei
Bantu kami meningkatkan kualitas informasi hasil monitoring sosial dan ekologi di BLKB-Papua.
Berita Terkait
Video Kami
Kategori Lainnya
Berita Lainnya
Evanora Awom dan Alfin Sraun – Agustus 9, 2023
Kartika Zohar dan Monica Arung Padang – Agustus 4, 2023
Alberto Y. T. Allo & Kartika Zohar – Juli 31, 2023
gralion torile
Posted at 01:56h, 03 NovemberGood post. I study one thing tougher on totally different blogs everyday. It can all the time be stimulating to learn content from different writers and follow somewhat one thing from their store. I’d favor to make use of some with the content on my weblog whether you don’t mind. Natually I’ll give you a link in your web blog. Thanks for sharing.