Pelatihan Surveyor Lapangan untuk Pemantauan Sosial Masyarakat di Kawasan Konservasi Perairan Selat Dampier

Bagikan Tulisan

Tanggal

16 Oktober 2024

Penulis

Arnoldus Ananta

Tanggal

16 Oktober 2024

Penulis

Arnoldus Ananta

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Papua (UNIPA) melalui Program Sains untuk Konservasi telah melaksanakan Pelatihan Surveyor Lapangan untuk kegiatan Pemantauan Sosial Masyarakat di Kawasan Konservasi Perairan Selat Dampier di Raja Ampat. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi dasar terkait monitoring sosial yang akan dilakukan, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kompetensi dan pengembangan diri para surveyor untuk melakukan survei di lapangan nanti.

Kezia Salosso saat berdiskusi dengan peserta pelatihan mengenai pengisian form instrumen survei rumah tangga.
(Foto : S4C_LPPM UNIPA/Arnoldus Ananta)

Peserta pelatihan melihat kembali form instrumen survei rumah tangga yang telah diisi saat praktek wawancara.
(Foto : S4C_LPPM UNIPA/Arnoldus Ananta)

Pelatihan yang berlangsung selama 5 (lima) hari, yaitu tanggal 9-11 dan 14-15 Oktober 2024 di Kampus UNIPA, dibuka secara langsung oleh Dr. Fitryanti Pakiding selaku Pengelola Program Sains untuk Konservasi. Terdapat 8 orang sebagai peserta kegiatan, yang memiliki sapaan akrab Abdul, Andho, Angel, Diva, Jelly, Spenyel, Stilo, dan Thomas. Mereka merupakan alumni dari Universitas Papua dan Universitas Cendrawasih, dan memiliki latar belakang ilmu yang beragam yaitu bidang kelautan dan perikanan, biologi, pendidikan, sastra dan antropologi, kehutanan, dan bidang ekonomi/akuntansi.
Selama lima hari pelatihan, tim Program Monitoring Sosial memberikan kesempatan belajar kepada peserta untuk memiliki pengetahuan dan informasi terkait pekerjaan yang akan dilakukan. Mereka belajar tentang Bentang Laut Kepala Burung (BLKB) dan potensi wilayahnya serta masyarakat pesisir di BLKB, apa yang dimaksud dengan Kawasan Konservasi Perairan, latar belakang dan tujuan pelaksanaan Monitoring Sosial, bagaimana data dikumpulkan di lapangan, dan yang tidak kalah penting adalah bagaimana membangun tim yang solid. Kami juga melakukan praktek sebagai aplikasi dari pembelajaran yang telah dilakukan. Praktek ini termasuk bagaimana memilih responden atau penentuan sampel survei, bagaimana wawancara dilakukan atau bagaimana bertanya kepada responden, bagaimana menjaga kualitas data yang ditulis pada instrumen wawancara, dan praktek penggunaan GPS untuk menandai lokasi pengumpulan data.

Dahlia Menufandu saat menjelaskan kepada peserta training mengenai bagaimana menghitung hasil pendapatan nelayan dalam form instrumen survei rumah tangga.
(Foto : S4C_LPPM UNIPA/Arnoldus Ananta)

 Dahlia Menufandu saat menjelaskan kepada salah satu peserta training mengenai bagaimana mengisi form daftar rumah tangga survei Tahun 2024.
(Foto : S4C_LPPM UNIPA/Arnoldus Ananta)

Jennifer Maleke saat menjelaskan kepada peserta training mengenai bagaimana mengisi form sampel acak rumah tangga survei sosial.
(Foto : S4C_LPPM UNIPA/Arnoldus Ananta)

Peserta pelatihan (dari kanan ke kiri) Spenyel, Diva dan Jelly saat mengoperasikan pemindai GPS di luar ruangan.
(Foto : S4C_LPPM UNIPA/Jeniffer Maleke)

Instrumen pengumpulan data yang akan digunakan oleh peserta di lapangan adalah kuesioner survei rumah tangga. Peserta diharapkan dapat memperhatikan, memahami dan dapat menyampaikan dengan baik pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada kuesioner kepada responden. Indikator data dan pertanyaan yang akan disampaikan banyak dan beragam, sehingga para peserta juga diharapkan dapat tetap fokus bukan hanya pada saat menyampaikan pertanyaan, tetapi juga bagaimana memahami jawaban yang disampaikan oleh responden.

Survei lapangan di wilayah BLKB Papua sulit dan menantang. Saat menutup kegiatan, Dr. Fitryanti Pakiding berpesan bahwa praktek dan ujian yang sebenarnya akan terjadi saat tim mulai bekerja di lapangan. Kemampuan bekerja sama dan berempati dalam tim merupakan kualitas yang akan melengkapi diri seorang surveyor bukan hanya saat bekerja di lapangan tetapi juga menjadi bekal di masa depan.

Berita Lainnya

Foto - Dari Inspirasi Hingga Juara Perjalanan Tim Amigurumi dalam Lomba Papedanomics

Jane Lense, Michael Tuhuteru – September, 23 2024

Kaka ina dan Qumi

Qumi L Fajri – September 05, 2024

No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.