Menjembatani jurang digital, UNIPA mengenalkan komputer untuk anak-anak
di TP Jeen Womom
Menjembatani jurang digital, UNIPA mengenalkan komputer untuk anak-anak di TP Jeen Womom
Bagikan Tulisan
Tanggal
22 Agustus 2022
Penulis
Alberto Yonathan Tangke Allo & Kartika Widya Zohar
Tanggal
22 Agustus 2022
Penulis
Alberto Yonathan Tangke Allo & Kartika Widya Zohar
Mungkin sebagian besar dari kita tidak bisa lepas dari laptop/komputer dalam aktivitas sehari-hari. Namun faktanya, akses terhadap laptop/komputer tidak bisa dinikmati semua masyarakat kampung tempat kami melakukan kegiatan Pemberdayaan Masyarakat di TP Jeen Womom. Menjembatani jurang digital sangatlah penting, mengingat bahwa memastikan kesetaraan akses pada informasi dan pengetahuan adalah salah satu target Sustainable Development Goals pada poin ke-9.
Pada tahun 2021, pembelajaran komputer di Rumah Belajar kami lakukan sebagai pilot project di Kampung Resye. Hal ini didasari dari masukkan masyarakat Kampung Resye pada saat evaluasi akhir tahun 2020 untuk melakukan pengenalan komputer dan software office kepada anak-anak mereka. Respon yang sangat baik kami peroleh dari masyarakat di kampung ini. Bahkan pada evaluasi akhir tahun 2021, masyarakat dari 4 kampung lainnya (Wau, Weyaf, Syukwo, dan Womom) menyampaikan hal yang sama, yaitu meminta pembelajaran komputer untuk anak-anak mereka.
Belajar Komputer di kampung Womom
(Foto : S4C_LPPM UNIPA)
Belajar Komputer di kampung Syukwo
(Foto : S4C_LPPM UNIPA)
Pembelajaran komputer yang diajarkan adalah tingkat dasar dengan tujuan mengenalkan komputer dan cara pengoperasiannya sedini mungkin kepada anak usia sekolah. Untuk membantu menilai kemampuan peserta didik, pada tahun 2022 terdapat 8 sub indikator yang meliputi cara menyalakan/mematikan komputer, mengetahui bagian-bagian hardware (perangkat keras), cara membuka dan menutup program Ms.Office, dan cara menyimpan file serta mengoperasikan secara dasar 3 program pada Ms. Office (Ms.Word, Ms.Power Point, dan Ms.Excel). Terdapat empat kategori penilaian yaitu BISA (B), KURANG BISA (KB), TIDAK BISA (TB), dan BELUM DIAJARKAN (0).
Pada periode pertama tahun ini kami mendata sedikitnya terdapat 25 anak yang rutin mengikuti pembelajaran komputer dan dapat dilakukan evaluasi perubahan kemampuannya. Anak-anak yang datang ke rumah Belajar mengoperasikan komputer secara bergantian berdasarkan sub indikator pembelajaran yang telah disusun. Pada umumnya pembelajaran komputer dilakukan 2 – 3 kali/seminggu untuk semua anak di rumah belajar; ini tidak termasuk jika ada anak-anak yang datang secara individu dan ingin belajar komputer.
Anak-anak Kampung Syukwo belajar komputer
(Foto : S4C_LPPM UNIPA)
Kendala utama dalam pelaksanaan pembelajaran komputer adalah keterbatasan listrik. Umumnya sumber listrik di kampung bergantung pada ketersediaan bahan bakar dan keadaaan mesin pembangkit listrik yang digunakan untuk seluruh kampung. Di rumah belajar terdapat sel surya (Solar cell) sebagai pembangkit listrik. Sayangnya jika paparan cahaya matahari berkurang akibat hujan, maka daya pada sel surya tidak cukup kuat untuk menyalakan komputer.
Untuk melihat perkembangan kemampuan setiap anak, kami merencanakan melakukan pre-test (telah dilakukan bulan April), uji perkembangan kemampuan sementara (telah dilakukan bulan Juni), dan uji perkembangan kemampuan akhir (direncanakan bulan September). Hasil evaluasi saat ini sedang kami olah. Namun secara umum kami mendapat kabar baik! Kami mendengar pengumuman yang disampaikan setelah Ibadah Minggu Pagi di Gereja di Kampung Resye bahwa anak-anak dari Kampung Resye lebih baik dalam mengoperasikan komputer dibandingkan anak-anak di kampung lain saat assessment bagi siswa Sekolah Dasar kelas 5. Assessment ini diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Tambrauw di Sausapor. Menurut pengumuman tersebut, anak-anak ini lebih baik karena mereka telah mengenal komputer di Rumah Belajar UNIPA. Ini berita yang mengharukan dan menyenangkan bagi kami.
Bagikan Tulisan
Ikuti Survei
Bantu kami meningkatkan kualitas informasi hasil monitoring sosial dan ekologi di BLKB-Papua.
Berita Terkait
Video Kami
Kategori Lainnya
Berita Lainnya
Naqliya Arum Permata & Noviyanti – Agustus 3, 2022
Yusup Jentewo & Deasy Lontoh – Juli 31, 2022
Noviyanti & Abigail Lang – Juli 29, 2022
Sorry, the comment form is closed at this time.