Kelapa: Pohon Kehidupan dan Potensi Ekonomi di Kabupaten Tambrauw.

Bagikan Tulisan

Tanggal

30 Oktober 2024

Penulis

Kartika Zohar, Mikardes Albert

Tanggal

30 Oktober 2024

Penulis

Kartika Zohar, Mikardes Albert

Tumbuhan kelapa (Cocos nucifera) dikenal sebagai pohon kehidupan (tree of life) karena banyaknya manfaat yang diperoleh dari bagian tumbuhan ini. Meskipun kelapa sangat terkenal di pesisir dan bernilai ekonomi tinggi, namun nyatanya dalam pengembangannya masih memiliki berbagai tantang seperti tingkat pengolahan yang rendah, akses pasar yang terbatas, serta infrastruktur pengelolaan yang masih kurang.
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Papua melalui Program Sains untuk Konservasi telah secara konsisten melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Kabupaten Tambrauw khususnya Distrik Abun dan Distrik Tobouw. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk pemberdayaan masyarakat untuk pemanfaatan kelapa yang diolah menjadi minyak kelapa. Kegiatan ini telah menghasilkan setidaknya 500 – 1.000 liter minyak kelapa setiap tahunnya.

Pemanfaatan kelapa ini berpotensi untuk dikembangkan. Namun informasi terkait jumlah lahan kelapa masih minim. Pada pertengahan tahun 2024, Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Tambrauw bekerja sama dengan Program Sains untuk Konservasi menginisiasi untuk melakukan pendataan luas kebun kelapa yang berada di pesisir Kabupaten Tambrauw. Pengambilan data dan penghitungan jumlah tegakan pohon kelapa dilakukan dengan menggunakan Metode drone. Terdapat total 8 Distrik dan 31 kampung yang menjadi lokasi pengambilan data.

Drone yang digunakan untuk pemetaan mengambil foto dari udara
(Foto : S4C_LPPM UNIPA/Mikardes)

Proses pengambilan foto dari udara untuk pemetaan kebun kelapa
(Foto : S4C_LPPM UNIPA/Mikardes)

Berdasarkan hasil pemetaan jumlah luasan total kebun kelapa sebesar 447,93 hektar dengan jumlah total tegakan pohon kelapa sebanyak 48.403 pohon. Informasi persentase luas untuk setiap distrik dan distribusi jumlah pohon pada setiap distrik disajikan dalam grafik berikut. Informasi luas lahan dan jumlah tegakan pohon kelapa penting untuk menjadi data awal rencana pengelolaan kelapa di masa depan bagi kabupaten Tambrauw. Kira-kira kampung mana saja yang mempunyai potensi kelapa yang tinggi ya?
Berdasarkan pengambilan data, kampung Werur di Distrik Bikar merupakan kampung yang memiliki luasan kebun kelapa yang terluas dibandingkan dengan kampung lainnya di distrik lain, yaitu 59,77 hektar. Namun jika dibandingkan dengan informasi berdasarkan jumlah pohon kelapa, kampung Hopmaree di Distrik Kwoor memiliki jumlah pohon kelapa yang terbanyak yaitu 6.897 pohon kelapa jika dibandingkan jumlah pohon kelapa di kampung pada distrik lainnya.

Persentase luas kebun kelapa tiap distrik
(Foto : S4C_LPPM UNIPA)

Tegakan pohon kelapa tiap distrik
(Foto : S4C_LPPM UNIPA)

Menariknya jika diurutkan berdasarkan kepadatan, kami menemukan kampung Orwen di Distrik Kwoor dengan luasan kebun 2,1 hektar mempunyai kepadatan yang tertinggi. Terdapat 158 pohon kelapa pada luasan 1 hektar. Kegiatan Pendataan Kelapa yang dilakukan pada 31 kampung ini memberikan informasi penting dalam rencana pemanfaatan kelapa yang berkelanjutan di Kabupaten Tambrauw. Silakan kunjungi Album Peta Kelapa di Kabupaten Tambrauw Tahun 2024 disini.

No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.