Cocomesh: bahan alternatif untuk menaungi sarang penyu yang terancam suhu pasir tinggi
Bagikan Tulisan
Tanggal
27 Mei 2024
Penulis
Elisa Secsio Hendra Putra
Tanggal
27 Mei 2024
Penulis
Elisa Secsio Hendra Putra
Ancaman utama pada pantai Wembrak, salah satu pantai Jeen Yessa di Taman Pesisir Jeen Womom adalah suhu pasir tinggi. Suhu pasir tinggi merendahkan sukses penetasan sarang dan menyebabkan sarang penyu memproduksi lebih banyak tukik betina.
Perlindungan sarang menggunakan cocomesh
(Foto : S4C_LPPM UNIPA)
Sesar sedang melakukan evaluasi sukses penetasan sarang
(Foto : S4C_LPPM UNIPA)
Setelah kurang lebih empat bulan di lapangan (Juni sampai September 2022) melakukan penelitian di Pantai Wembrak, Elisa Secsio Hendra Putra atau biasa disapa Sesar, mahasiswa Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Papua akhirnya telah menyelesaikan penelitiannya tentang potensi cocomesh sebagai bahan alternatif untuk menaungi sarang-sarang yang terancam suhu pasir tinggi. Sesar menyelidiki kemampuan cocomesh dalam meningkatkan sukses penetasan sarang penyu belimbing dan menurunkan suhu pasir pada kedalaman sarang penyu belimbing (70 – 75 cm).
Pengaruh cocomesh terhadap sukses penetasan
Untuk mengetahui pengaruh cocomesh pada sukses penetasan sarang, Sesar membandingkan sukses penetasan sarang yang dilindungi dengan naungan cocomesh, naungan pakis, dan sarang tanpa perlindungan (kontrol). Diketahui dari evaluasi sukses penetasan sarang yang dijadikan sampel, terpantau sarang-sarang yang dilindungi daun pakis memiliki tingkat kesuksesan sarang yang lebih tinggi dibandingkan sarang yang dilindungi cocomesh. Namun tetap rata-rata hasil penetasan sarang yang dilindungi cocomesh lebih baik dibanding sarang yang tidak dilindungi sama sekali (sarang kontrol).
Kemampuan cocomesh menurunkan suhu pasir
Pengukuran suhu dilakukan selama kurang lebih tiga bulan menggunakan logger suhu yang ditanam pada kedalaman sarang (70 – 75 cm) di tiga wilayah dengan jarak tertentu di pantai Wembrak. Suhu rata-rata di pantai Wembrak berkisar pada 32°C; suhu ini melebihi batas suhu optimal yang diperlukan untuk inkubasi yaitu sekitar 29,50°C – 30,50°C. Jika tidak diberi naungan, sarang akan terancam gagal menetas. Naungan cocomesh mampu menurunkan suhu sebesar 0,73°C-0,86 °C. Sedangkan naungan pakis mampu menurunkan suhu 0,76°C-1,11°C. Naungan cocomesh mampu merendahkan suhu pasir pada kedalaman sarang penyu belimbing namun tidak sebaik naungan pakis.
Perlindungan sarang menggunakan naungan pakiscocomesh
(Foto : S4C_LPPM UNIPA)
Kesimpulan
Dari penelitian yang dilaksanakan Sesar, dapat disimpulkan bahwa naungan cocomesh mampu menurunkan suhu pasir pada kedalaman sarang dan berpotensi untuk meningkatkan sukses penetasan sarang yang terancam suhu pasir tinggi. Dengan terbatasnya daun pakis di pantai Wembrak, cocomesh menjadi bahan alternatif untuk naungan sarang di masa depan.
Bagikan Tulisan
Ikuti Survei
Bantu kami meningkatkan kualitas informasi hasil monitoring sosial dan ekologi di BLKB-Papua.
Berita Terkait
Video Kami
Kategori Lainnya
Berita Lainnya
Yusup Jentewo, Deasy Lontoh dan Kartika Zohar – Mei 30, 2023
Abigail Lang – Mei 13, 2023
Sorry, the comment form is closed at this time.