Berkunjung melihat prosesi Buka Sasi di Kampung Menarbu
Bagikan Tulisan

Tanggal
18 Oktober 2023
Penulis
Yusup Jentewo & Habema Monim
Tanggal
18 Oktober 2023
Penulis
Yusup Jentewo & Habema Monim
Kampung Menarbu merupakan salah satu kampung di Distrik Roon, Kabupaten Teluk Wondama. Kampung ini terkenal sebagai kampung sasi di Teluk Wondama karena memiliki budaya tradisional, yaitu sasi yang dipertahankan sampai hari ini. Sasi di kampung Menarbu dikenal dengan nama lokal yaitu kadup, didefinisikan sebagai menutup sebagian wilayahnya dari pemanfaatan masyarakat dalam kurun waktu tertentu.
Bentuk pengelolaan sasi di masyarakat adat Papua umumnya ditetapkan berdasarkan kesepakatan bersama, seperti sasi adat, sasi gereja, sasi pemuda dan lainnya. Mereka memilih ekosistem atau organisme yang akan di sasi sesuai dengan isu yang terdapat di lokasi mereka. Kampung Menarbu sendiri memilih bentuk pengelolaan sasi adat yang didukung oleh gereja, sedangkan yang di sasi adalah ekosistem laut dangkal sampai mendekati laut dalam dengan organisme yang memiliki nilai ekonomis penting seperti teripang, bia lola, ikan karang, lobster dan lainnya.

Dua anak perempuan sehabis menari di buka sasi
(Foto : Habema Monim/S4C_LPPM UNIPA)
Tim program sains untuk konservasi LPPM Universitas Papua berkesempatan berkunjung ke kampung Menarbu untuk mengikuti kegiatan buka sasi. Buka sasi di Kampung Menarbu dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 8 September 2023, sasi akan dibuka selama dua bulan. Sebelumnya Sasi di kampung Menarbu telah ditutup selama empat tahun, yaitu sejak tahun 2019. Setelah membantu pendataan wilayah sasi bersama kelompok Wadowun Beberin di kampung Aisandami, tim program sains untuk konservasi yang diwakili Yusup Jentewo dan Habema Monim berkesempatan untuk mengunjungi buka sasi di kampung Menarbu. Yusup sebenarnya sudah cukup banyak mengenal masyarakat dan kelompok di Menarbu dari pekerjaan sebelumnya dan senang dapat berkunjung kembali di kampung ini.

Foto Jembatan
(Foto : S4C_LPPM UNIPA)
Kampung Menarbu melalui pengelola sasinya tahun ini berkesempatan mendapat bantuan pendanaan kegiatan konservasi dari Blue Abadi Fund (BAF) dalam kategori small grant. Sumber pendanaan yang sama seperti yang didapatkan Program Sains untuk Konservasi sejak tahun 2017. Sesama penerima grant konservasi laut, tentu saja Program Sains untuk Konservasi dan Pengelola Sasi kampung Menarbu dapat saling mendukung. Sebagai contoh dalam perayaan buka sasi kampung Menarbu, Program Sains untuk Konservasi bersama staf Balai Taman Nasional Teluk Cenderawasih membantu mendokumentasikan video perayaan buka sasi. Kegiatan buka sasi di Kampung Menarbu yang terdiri dari beberapa tahapan seperti penyambutan tamu, ibadah buka sasi di gereja, doa dan pengambilan biota di laut serta makan hasil laut bersama. Buka sasi ini juga masuk dalam salah satu agenda Festival Pulau Roon 2023 pada hari kedua.

Tim monitoring masyarakat mengambil biota Lobster untuk penyerahan
(Foto : Mulyadi/BBTNTC)

Lobster hasil buka sasi_1
(Foto : Habema Monim/S4C_LPPM UNIPA)
Selain membantu mendokumentasikan prosesi buka sasi di kampung Menarbu, pengelola sasi kampung Menarbu pun berencana mengundang kembali tim sains untuk konservasi LPPM UNIPA untuk mendata sumber daya laut di lokasi ini dua bulan pasca buka sasi, yakni di awal November 2023.
Bagikan Tulisan
Ikuti Survei
Bantu kami meningkatkan kualitas informasi hasil monitoring sosial dan ekologi di BLKB-Papua.
Berita Terkait
Video Kami
Kategori Lainnya
Berita Lainnya

Armandho Rumpaidus – Desember 23, 2022

Alberto Y. T. Allo – Desember 20, 2022
No Comments