SAV Hadir Kembali, Tetap Berkesan Meskipun Pandemi Sudah ‘Pergi’
Bagikan Tulisan

Tanggal
24 Oktober 2023
Penulis
Noviyanti
Tanggal
24 Oktober 2023
Penulis
Noviyanti
Sekolah Alam Virtual, atau yang biasa kami sebut SAV, hadir kembali! Kalau boleh jujur, sebenarnya pada awalnya tim kami agak ragu karena pandemi sudah berakhir. Kami kuatir peserta akan lebih sedikit dari SAV sebelumnya karena kebanyakan orang sudah tidak lagi beraktivitas di dalam rumah. Namun, kekuatiran tidak menghambat kami untuk berkreasi.
SAV pertama kalinya hadir secara virtual pada masa pandemi COVID-19. Pada masa itu, kami tim penjangkauan masyarakat yang biasanya bertugas melakukan Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) kepada pelajar di wilayah Bentang Laut Kepala Burung (BLKB) Papua terpaksa menghentikan kegiatan kami karena pembatasan perjalanan dan larangan pemerintah untuk berkumpul. Namun, hambatan itu justru menghasilkan ide kreatif. Kami melakukan PLH melalui platform Zoom dan YouTube dan ada banyak sekali peserta dari seluruh Indonesia dan dari berbagai kelompok umur. Tidak hanya pelajar tetapi juga mahasiswa dan orang-orang yang sudah bekerja yang hadir menyaksikannya.
Pada masa pandemi kami menyuguhkan fakta-fakta menarik terkait mamalia laut, burung endemik papua, mamalia endemik papua, manfaat mereka bagi keberlangsungan ekosistemnya, serta mengajak peserta untuk turut melestarikan mereka di alamnya. Peserta yang hadir mengatakan mereka belajar banyak dari SAV ini. Kami yang bertugas menyiapkan SAV juga belajar banyak informasi baru dari para narasumber yang sangat ahli di bidang konservasi satwa-satwa ini. Oleh karena itu, setiap episodenya selalu dinantikan oleh para peserta SAV maupun oleh kami di Program Sains untuk Konservasi.

Pembi, maskot SAV, bercerita lewat video
(Foto : S4C_LPPM UNIPA)

Materi presentasi SAV Episode 1
(Foto : S4C_LPPM UNIPA)
Tahun ini, meskipun pandemi COVID-19 sudah berakhir, kami sangat senang karena pendonor kami, Blue Abadi Fund, membantu kami untuk kembali melaksanakan SAV. Kali ini kami membuat SAV menjadi lebih interaktif, bahkan kami membuat maskot SAV bernama Pembi! Pembi adalah tokoh virtual yang bercerita banyak hal tentang laut dari sisi seekor penyu yang hidup di laut melalui suara dan video pendek.
Ya! Pembi! Nama yang unik ini berasal dari singkatan Penyu Belimbing. Kami memilih hewan ini karena tim kami juga bekerja di Taman Pesisir Jeen Womom untuk pelestarian Penyu Belimbing di beberapa wilayah pantai peneluran di sana. Melalui Pembi, kami mengajak Sobat SAV mengenal keindahan laut serta manfaat laut untuk manusia. Pembi pertama kali kami perkenalkan pada episode pertama kami, tanggal 6 Oktober 2023. Episode pertama ini kami beri judul: Apa gunanya laut untuk kita?

Ibu Deasy Lontoh sebagai narasumber SAV Episode 1
(Foto : S4C_LPPM UNIPA)
Setelah cerita dari Pembi, narasumber menambahkan informasi untuk peserta. Narasumber pada episode pertama ini adalah Kaka Deasy Lontoh. Kaka Deasy adalah peneliti penyu belimbing di tim kami. Pada episode pertama kemarin, kaka Deasy bercerita tentang ekosistem terumbu karang, mangrove, dan padang lamun, serta manfaat laut dalam menjaga iklim bumi agar tetap sehat. Jika Sobat SAV tertarik ingin melihat rekamannya, sobat SAV dapat menyimaknya di sini.

Kuis berhadiah pada SAV Episode 1 menggunakan kahoot!
(Foto : S4C_LPPM UNIPA)

Kesan dan pesan peserta pada SAV Episode 1
(Foto : S4C_LPPM UNIPA)
Pada episode-episode berikutnya kami akan mengangkat isu lainnya seperti: a) Benarkah laut kita sedang rusak?; b) Apa akibatnya kalau laut kita rusak?; c) Apa yang bisa aku buat untuk laut?; dan d) Apa pemerintah juga menjaga laut kita? Semua episode ini kami kemas ke dalam judul besar yang kami sebut Seri Life Below Water. Jika sobat SAV tertarik menyimak setiap episodenya, ikuti terus sosial media kami untuk mendapatkan informasi terkait jadwal SAV berikutnya di sini ya!
Tabel Asal Peserta SAV Episode 1
No | Asal Peserta | Jumlah Peserta |
---|---|---|
1 | Sumatera | 2 |
2 | Jawa | 12 |
3 | Kalimatan | 1 |
4 | Sulawesi | 3 |
5 | Papua | 24 |
6 | Maluku | 1 |
7 | Bali, NTB, NTT | 2 |
Bagikan Tulisan
Ikuti Survei
Bantu kami meningkatkan kualitas informasi hasil monitoring sosial dan ekologi di BLKB-Papua.
Berita Terkait
Video Kami
Kategori Lainnya
Berita Lainnya

Armandho Rumpaidus – Desember 23, 2022

Alberto Y. T. Allo – Desember 20, 2022
No Comments