Penilaian Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan di Provinsi Papua Barat: Status dan Pembelajaran
Bagikan Tulisan

Tanggal
28 September 2022
Penulis
Dariani Matualage & Kezia Salosso
Tanggal
28 September 2022
Penulis
Dariani Matualage & Kezia Salosso
Kawasan konservasi berfungsi sebagai wilayah untuk melindungi dan melestarikan sumber daya yang ada di dalamnya. Penetapan kawasan konservasi tidak hanya fokus kepada perlindungan dan pelestarian serta pengawetan saja, tetapi juga memperhatikan pemanfaatan kawasan yang berkelanjutan bagi kesejahteraan masyarakat. Namun demikian, pemanfaatan tersebut bersifat terbatas dan harus mengutamakan kelestarian dan memperhatikan daya dukung kawasan.
Wilayah Bentang Laut Kepala Burung, Papua (BLKB) saat ini memiliki lebih dari 20 kawasan konservasi perairan dengan total luas lebih dari 4,5 juta hektar dan memberikan kontribusi hampir 25% dari luasan Kawasan Konservasi Perairan (KKP) di Indonesia. Di satu sisi jumlah dan luasan KKP diperlukan untuk mendukung komitmen pemerintah Indonesia membentuk 32,5 juta hektar KKP pada tahun 2030. Tetapi disisi lain peningkatan efektivitas pengelolaan KKP juga menjadi hal yang sangat penting diperhatikan agar fungsinya dapat berjalan dengan baik. Peningkatan efektivitas pengelolaan KKP hanya dapat diketahui jika dilakukan penilaian secara terus-menerus.

(Foto : S4C_LPPM UNIPA)

(Foto : S4C_LPPM UNIPA)
Sejak tahun 2021, penilaian efektivitas pengelolaan kawasan konservasi di Papua Barat telah dilakukan dengan menggunakan pedoman penilaian Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi atau yang disebut EVIKA, setelah sebelumnya menggunakan perangkat E-KKP3K. Tahun 2022 ini, LPPM Universitas Papua bekerjasama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Papua Barat, Kementerian Kelautan dan Perikanan, pengelola Kawasan Konservasi Perairan Daerah, YKI, YKAN dan mitra konservasi lainnya telah melakukan workshop Penilaian Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi di Papua Barat. Kegiatan ini diselenggarakan di Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Papua Barat pada tanggal 6 hingga 8 April 2022 untuk melakukan penilaian secara mandiri terhadap 5 KKP yang dikelola Pemerintah Provinsi Papua Barat, yaitu Kawasan Konservasi di Perairan Kepulauan Raja Ampat; Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Jeen Womom Kabupaten Tambrauw; Kawasan Konservasi Perairan Buruwai, Arguni, Kaimana, Teluk Etna, dan Perairan Sekitarnya; Kawasan Konservasi Perairan dan Pulau-Pulau Kecil Teluk Berau dan Teluk Nusalasi Van Den Bosch; dan Kawasan Konservasi Seribu Satu Sungai Teoenebikia di Perairan Sorong Selatan. Melalui kegiatan ini juga sekaligus disiapkan dokumen-dokumen yang mendukung penilaian tersebut untuk kemudian digunakan dalam penilaian yang dilakukan tim penilai dari Kementerian Kelautan dan Perikanan. Tim penilai EVIKA untuk KKP di Provinsi Papua Barat adalah (1) Dr. Hendra Yusran Siry, S.Pi, M.Sc; (2) Raden Tomi Supratomo, S.Si, M.Si; dan (3) Nur Ismu Hidayat.
Pada tanggal 18-19 Agustus 2022, bertempat di Kantor Loka PSPL Sorong, telah dilakukan penilaian efektivitas pengelolaan kawasan konservasi di Provinsi Papua Barat. Kegiatan ini dihadiri oleh tim penilai, Loka PSPL Sorong, DKP Provinsi Papua Barat, Pengelola kawasan yaitu UPTD KKP Raja Ampat, UPTD Kaimana Fakfak, UPTD Jeen Womom, UNIPA dan mitra konservasi. Banyak pembelajaran yang diperoleh dari kegiatan ini, antara lain (1) masih terdapat program-program konservasi yang belum dilakukan tetapi sangat penting dalam penilaian EVIKA; (2) pengelola kawasan dan mitra perlu mendokumentasikan setiap program yang telah dilakukan dalam bentuk laporan dan foto; (3) bagaimana menyajikan hasil-hasil program yang telah dilakukan pengelola dan mitra sehingga dapat digunakan sebagai dokumen pendukung penilaian; serta (4) Pengelola kawasan harus melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan mitra setiap tahun.
Hasil dari penilaian EVIKA tahun 2022 adalah sebagai berikut:
No Nama Kawasan Nilai EVIKA Warna Status
1 Kawasan Konservasi di Perairan Kepulauan Raja Ampat 88,04 EMAS Dikelola Berkelanjutan
2 Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Jeen Womom Kabupaten Tambrauw dan Perairan Sekitarnya di Provinsi Papua Barat61,49 PERAK Dikelola Optimum
3 Kawasan Konservasi Perairan Buruway, Arguni, Kaimana, Teluk Etna, dan Perairan Sekitarnya di Provinsi Papua Barat 50,26 PERAK Dikelola Optimum
4 Kawasan Konservasi Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil Teluk Berau
Dan Teluk Nusalasi-Van Den Bosch di Provinsi Papua Barat50,26 PERAK Dikelola Optimum
5 Kawasan Konservasi Seribu Satu Sungai Teoenebikia
Di Perairan Sorong Selatan di Provinsi Papua Barat14,71 PERUNGGU Dikelola Minimum
Bagikan Tulisan
Ikuti Survei
Bantu kami meningkatkan kualitas informasi hasil monitoring sosial dan ekologi di BLKB-Papua.
Berita Terkait
Video Kami
Kategori Lainnya
Berita Lainnya

Monica Arung Padang & Kartika Zohar – September 8, 2022

Jaeneth Maria Maya Nunaki – September 2, 2022

Yusup Jentewo & Deasy Lontoh – September 1, 2022




















