Monitoring Kesehatan Karang di KKPD Misool dan Lokasi Kontrol

Di KKP Misool seperti di KKP di Bentang Laut Kepala Burung, monitoring kesehatan karang dilakukan secara rutin setiap dua atau tiga tahun untuk menilai keberhasilan pengelolaan KKP. Mulai tahun 2017, Center of Excellence – Divisi Pembangunan Berkelanjutan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyakat, Universitas Papua dipercaya memimpin kegiatan monitoring kesehatan karang di seluruh Bentang Laut Kepala Burung dengan sumber pendanan yang berasal dari USAID melalui Yayasan Kehati. Kegiatan moni- toring di KKP Misool dan lokasi kontrol dilakukan pada tanggal 26 September – 10 Oktober 2017 dengan menggunakan KLM Kurabesi.

Photo by Abdi W Hasan from CI

Foto : Tim BHS Monitoring Sosial Unipa

Terdapat total 76 titik penyelaman yang ber- hasil didata oleh tim monitoring yang terdiri dari para ahli dan praktisi dari Univesitas Papua, DKP Provinsi Papua Barat, UPTD-BLUD DKP Raja Ampat, Balai Taman Nasional Teluk Cenderawasih, TNC, CI dan WWF. Kegiatan monitoring kali ini juga didukung oleh tim patroli masyarakat dari Kepulauan Fam, Yayasan Misool Baseftin serta sukarelawan dari Universitas Diponegoro Semarang dan Universitas Wageningan – Belanda

Hasil monitoring di KKP Misool menunjukkan terumbu karang dalam kondisi yang sehat karena tidak ditemukan karang memutih atau coral bleaching, penyakit karang dan karang mati atau rubble yang baru akibat aktivitas pengeboman ikan. Demikian juga ikan dalam kondisi yang sehat, rantai makanan dalam kondisi seimbang karena masih banyak Ikan-ikan ukuran kecil maupun ikan predator ukuran besar seperti: hiu, kerapu, kakap dan napoleon serta penyu terlihat hampir di semua titik penyelaman. Bahkan di beberapa titik, tim monitoring menemukan ikan pari manta, mobula dan juga ikan dalam kelompok dengan jumlah besar seperti kakatua (Scaridae), kulit pasir (Acanthuridae), oci (Caesionidae), puri (Engraulidae), kakap (Lutjanidae), barakuda (Sphyraenidae) dan bubara (Carangidae).

Walaupun secara umum terumbu karang dalam kondisi yang sehat, tetapi ada hal negatif yang ditemukan dan menjadi kekhawatiran tim monitoring, yaitu adanya satu titik di lokasi kontrol di luar KKP yang terdapat banyak bintang laut ber- duri pemakan karang atau Crown of Thorn Starfish (Acanthaster plancii). Walaupun jumlahnya belum melewati ambang batas atau outbreak yang membahayakan terumbu karang, tetapi banyaknya bintang laut ini mengindikasikan keseimbangan ekosistem yang terganggu. Hal negatif lain adalah banyaknya sampah plastik yang ditemukan oleh tim monitoring, terutama di dua titik penyelaman di dekat Kota Sorong.

No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.