Cerita Perjalanan dan Kerja Tim Pemantauan Penyu Di Awal Musim Ombak
Bagikan Tulisan

Tanggal
22 Februari 2024
Penulis
Petrus Batubara
Tanggal
22 Februari 2024
Penulis
Petrus Batubara
Pada hari Kamis tanggal 1 November 2023 kami Tim Pemantauan Penyu dan Perlindungan Sarang Program Sains untuk Konservasi LPPM UNIPA berangkat dari Manokwari ke Tambrauw untuk mulai melakukan monitoring di musim ombak (Oktober 2023-Maret 2024). Tujuan kami adalah Pantai Jeen Syuab di Distrik Abun yang berdekatan dengan kampung Wau-Weyaf. Kami menggunakan transportasi laut yaitu kapal Sabuk Nusantara 112 dan berangkat dari Pelabuhan Manokwari pukul 23:03 WIT. Perjalanan ini menempuh waktu sekitar 18 jam, esok harinya kami tiba di kampung Wau-Weyaf pada pukul 17:00 WIT.
Kapal berhenti tepat di perairan depan kampung. Karena tidak ada dermaga untuk kapal bersandar, kami menunggu perahu yang akan menjemput kami perbekalan dan perlengkapan kerja yang kami simpan di gudang kapal. Perahu pun tidak lama datang dan bersandar di samping kapal berdekatan dengan tangga. Setelah itu kami melanjutkan menurunkan muatan barang kami dari kapal ke perahu untuk diantar ke kampung.

Tim mempersiapkan logistik dan makanan untuk dibawa ke lapangan
(Foto : Fian/S4C_LPPM UNIPA)

Kapal Sabuk Nusantara
(Foto : Yusup/S4C_LPPM UNIPA)

Kapal bersandar di Kampung Wau Weyaf
(Foto : Mike/S4C_LPPM UNIPA)
Waktu menunjukan pukul 18:00 WIT hari sudah gelap, tim pun sesuai rencana bermalam di kampung Weyaf dan menginap di rumah belajar yang juga merupakan rumah yang dipergunakan oleh tim Pemberdayaan Masyarakat Program Sains untuk Konservasi. Keesokan paginya pukul 09:00 WIT tim bersiap-siap untuk melakukan perjalanan dari kampung Weyaf ke Pantai Jeen Syuab. Kami menggunakan perahu untuk mengantarkan tim ke pantai peneluran dua kali karena barang-barang yang cukup banyak. Seringkali di musim ombak, kami harus bersandar di bagian pantai yang cukup jauh dari pos dan membawa barang yang cukup banyak dan berat dengan berjalan kaki. Namun kali ini tim sangat bersyukur untuk kondisi laut yang teduh dan bersahabat sehingga perahu yang digunakan bisa bersandar dengan baik di pantai tepat di depan pos. Tim segera menurunkan barang-barang dari perahu dan mengangkutnya langsung ke pos.
Musim ini jumlah kru yang bekerja sebanyak 6 orang, antara lain yang bertugas sebagai Koordinator Pantai Jeen Syuab Petrus Pieter Batubara dan dibantu oleh Johni Mau, Muhamad Faisal, Thomas Hombahomba, Bernadus Duwit dan Mayustilo Abraham Hokoyoku. Satu orang lagi yaitu Tonny Duwiri bergabung di bulan Januari.

Kandang relokasi di musim ombak
(Foto : Petrus Batubara/S4C_LPPM UNIPA)
Bulan Oktober hingga Maret kami sebut sebagai musim ombak, karena pada musim ini ombak dan gelombang pasang sangat tinggi dan mengakibatkan banyak sarang penyu terendam air laut. Ada banyak penyu yang naik bertelur di pantai Jeen Syuab selama musim ini dan sebagian besar sarang akan terendam dan hanyut terbawa oleh air pasang yang sangat tinggi. Oleh sebab itu kami harus memindahkan sarang-sarang yang terancam tersebut ke kandang relokasi untuk mengamankannya.

Tim sedang melakukan briefing di depan pos pantai Jeen Syuab
(Foto : Thomas/S4C_LPPM UNIPA)

Petrus Batubara sedang berkoordinasi dengan salah seorang tenaga lokal pemindahan sarang
(Foto : Thomas/S4C_LPPM UNIPA)
Pada tanggal 3 November 2023, hari pertama tim berada di pos, tim melakukan pembersihan halaman pos lalu melakukan briefing bersama untuk menyamakan persepsi dan merencanakan pekerjaan. Kegiatan di hari pertama dimulai dengan memasang logger suhu (alat pencatat suhu otomatis di pantai) di beberapa titik pantai dan melakukan monitoring harian untuk mendata sarang-sarang di pantai. Tim juga melakukan pengecekan kandang relokasi sarang yang sudah menetas lalu mengevaluasi sarang tersebut. Terdapat satu sarang penyu belimbing yang juga kami pindahkan pada hari pertama ini ke kandang relokasi. Malam harinya tim melakukan patroli malam untuk memantau indukan penyu yang naik bertelur.
Sekian cerita perjalanan dan awal kerja tim di musim ombak ini, terima kasih sudah membaca cerita dari kami!
Bagikan Tulisan
Ikuti Survei
Bantu kami meningkatkan kualitas informasi hasil monitoring sosial dan ekologi di BLKB-Papua.
Berita Terkait
Video Kami
Kategori Lainnya
Berita Lainnya

Alberto Y. T. Allo – Desember 20, 2022

Tonny Duwiri – Desember 12, 2022