Pemasangan Tag dan Sensus Populasi Pari Manta di Perairan Raja Ampat

Tanggal
3 Desember 2021
Penulis
Irman Rumengan
Pari manta merupakan aset berharga bagi industri wisata bahari di Taman Laut Raja Ampat. Sebagai salah satu habitat inti Pari Manta, Raja Ampat memiliki unit pengelolaan yang berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait untuk mengelola dan melindungi keanekaragaman hayati di kawasan ini. Oleh karena itu, studi tentang pola pergerakan Pari Manta dan sensus penduduk di Raja Ampat sangat penting untuk memperkuat kebijakan nasional dan menerapkan peraturan internasional. Salah satu gap informasi yang diperlukan mengenai Pari Manta adalah adalah pola pergerakan Pari Manta usia juvenile.
Luasnya Taman Laut Raja Ampat membutuhkan strategi kerja bersama dalam memantau pergerakan dan sensus populasi Pari Manta. Melalui Coral Reef Rehabilitation and Management Program – Coral Triangle Initiative (COREMAP – CTI) Indonesia Climate Change Trust Fund (ICCTF) World Bank Project, Yayasan Reef Check Indonesia berencana untuk mensosialisasikan rencana untuk melakukan studi tentang pola pergerakan dan sensus Pari Manta di Raja Ampat. Dilakukan dengan pelaksanaan pemasangan tag satelit dan sensus populasi Pari Manta di Raja Ampat.

Foto ID Pari Manta
(foto:irman rumengan)

Proses pengambilan foto id manta
(foto:irman rumengan)
Sebelum manta tagging dan sensus dimulai, tim berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan mitra pada 26 April 2021 di Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Raja Ampat (BAPPEDA). Selanjutnya, kegiatan penandaan dan pencacahan pari manta dilakukan mulai 27 April hingga 1 Mei 2021 di Raja Ampat, tepatnya di Hol Gam, Dayan, Yefnabi, dan Arborek. Reef Check Indonesia hadir dalam kegiatan ini sebagai koordinator pelaksanaan kegiatan; CI Raja Ampat dan Balai Taman Laut Raja Ampat (BLUD) sebagai instruktur penandaan manta dan sensus; BKKPN Kupang di wilayah kerja Raja Ampat dan Universitas Papua sebagai mitra penelitian di wilayah Raja Ampat; dan masyarakat lokal sebagai informan lokal mengenai data kemunculan Pari Manta di Selat Dampier.
Hasilnya, tim berhasil memasang tag satelit pada 11 manta dan sensus 12 manta melalui foto identitas (foto ID). Kendala yang dihadapi selama penandaan dan sensus adalah rendahnya visibilitas perairan sehingga mempengaruhi hasil foto ID, dan arus kuat yang menghambat pemasangan tag. Rencana selanjutnya adalah mengambil lebih banyak foto ID Pari Manta dan memasang tag satelit sebanyak mungkin pada individu baru yang belum ditandai.
Berita Lainnya

Irman Rumengan – Desember 2, 2021


















