Diseminasi Hasil Survei Sosial Ekonomi dan Survei Ekologi

di Kabupaten Kaimana

Universitas Papua bekerjasama dengan CI, TNC dan WWF US telah melakukan monitoring sosial ekonomi dan ekologi masyarakat di daerah Kawasan Konservasi Perairan (KKP) Bentang Laut Kepala Burung (BLKB). Kegiatan yang dilakukan sejak tahun 2010 ini memberikan banyak sekali informasi. Hasil monitoring disajikan dalam bentuk laporan profil kampung, profil distrik, laporan KKP, dan laporan social impact KKP.

Salah satu tujuan dari monitoring ini adalah untuk memberikan gambaran bagaimana keadaan sosial masyarakat dan bagaimana keadaan ekologi di daerah KKP yang mana keadaan ini dapat menjadi acuan pihak-pihak pengambil kebijakan dalam hal ini pemerintah daerah setempat. Penyampaian hasil monitoring dilakukan pada kegiatan diseminasi di beberapa kabupaten dimana lokasi KKP berada, salah satunya adalah Kabupaten Kaimana.

Pertemuan antara Universitas Papua dan Pemerintah Daerah Kabupaten Kaimana berlangsung pada hari Jumat 29 September 2017 bertempat di Ruang Rapat Kantor Bupati dan dibuka oleh Kepala BAPPEDA (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) sekaligus bertindak sebagai moderator. Kegiatan ini dihadiri oleh Bupati dan kepala-kepala dinas terkait, antara lain Dinas Perikanan, Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Kesehatan. Sesi diskusi antara pemateri dengan peserta kegiatan juga dilakukan setelah pemaparan hasil survei dilakukan oleh peneliti.

Monitoring pada daerah KKP Kaimana dilakukan pada tahun 2012, 2014 dan 2016. Secara singkat, hasil kajian dari tahun pengamatan menunjukkan bahwa keadaan sosial ekonomi masyarakat yang dilihat dari indikator kepemilikan aset mengalami penurunan, sementara itu ketahanan pangan masyarakat justru mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa penghasilan masyarakat yang diperoleh lebih diprioritaskan untuk pembelian bahan makanan daripada membeli asset. Hasil lainnya adalah tingkat partisipasi sekolah meningkat, pemanfaatan sumber daya kelautan masyarakat menurun, budaya atau ketertarikan masyarakat terhadap tempat tinggal mereka pun menunjukkan peningkatan meskipun tidak signifikan. Sementara dari hasil kajian ekologi menunjukan bahwa keadaan karang keras dan biomassa ikan mengalami penurunan pada KKP Buruway tetapi menagalami peningkatan pada KKP Ayau-Asia.

Bupati Kaimana mengakui bahwa peraturan- peraturan yang menyangkut Kawasan Perairan di Kaimana selama ini belum dilaksanakan. Selain itu, patroli laut masih sangat kurang sehingga masyarakat lokal maupun masyarakat dari luar sering mengambil hasil laut tanpa memikirkan kelangsungan biota laut. Disampaikan pula bahwa anggaran infrastruktur yang minim membuat Kaimana lambat dalam pembangunan, dan juga tata kelola sampah plastik yang masih menjadi ancaman serius di KKP Kaimana.

(Oleh: Maya Paembonan)

1 Comment

Post A Comment