Penyusunan Laporan Hasil Survei Ekologi pada Kawasan

Konservasi Laut yang berada di Papua

Pada tanggal 18-21 Januari 2017 UNIPA bersama Cl, TNC dan UNIPA melakukan pertemuan dalam rangka penyusunan laporan hasil survei ekologi. Wilayah survei mencakup Teluk Mayalibit, Kofiau, Ayau, Kawe, Misool, Dampier dan Raja Ampat. Penyusunan laporan dimulai dengan pemeriksaan data hasil survei, analisis data dan representasi hasil analisis. Aplikasi yang digunakan untuk analisis data adalah Excel dan Sigma P/ot.

Potensi sumberdaya hayati yang tak ternilai harganya dari segi ekonomi atau ekologinya adalah sumberdaya ikan dan terumbu karang. Apa bila sumberdaya terumbu karang ini dikaitakan dengan pengembangan wisata bahari mempunyai kontribusi yang sangat besar. Karena keberadaan terumbu karang tersebut sangat penting dalam pengembangan berbagai sektor termasuk sektor pariwisata. UNIPA bekerja sama dengan Cl dan TNC melakukan survei ekologi ikan dan terumbu karang kemudian disusun dalam bentuk laporan yang diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat luas.

lkan karang memerlukan makanan untuk dapat bertahan hidup, dan apa yang dimakan oleh ikan karang merupakan informasi yang penting dalam mempelajari ekologi ikan yang hidup di terumbu karang. Perilaku makan ikan karang akan memberi pengaruh terhadap keseluruhan ekosistem terumbu karang dan juga sebaliknya. Jenis ikan karang yang disurvei adalah ikan herbivora dan karnivora. Jenis ikan karnivora di daerah terumbu karang lebih umum banyak ditemukan dibandingkan dengan jenis ikan herbivora. lkan karnivora mempunyai peranan penting dalam siklus energi dimana hal tersebut terkait dengan struktur fisik terumbu dan pola makan ikan. lkan herbivora merupakan penghubung antara produsen ke konsumen tingkat 2 (karnivora). Sela in itu ikan herbivora juga mempengaruhi penyebaran, ukuran, komposisi dan bahkan pertumbuhan dari tumbuhan di terumbu karang.

Banyak hal yang perlu dikaji dari ekosistem laut khususnya ikan dan terumbu karang. Penangkapan ikan berlebih adalah salah satu bentuk eksploitasi berlebihan terhadap populasi ikan hingga mencapai tingkat yang membahayakan. Hilangnya sumber daya alam, laju pertumbuhan populasi yang lambat, dan tingkat biomassa yang rendah merupakan hasil dari penangkapan ikan berlebih. Sementara itu beberapa faktor yang mempengaruhi kerusakan terumbu karang antara lain kondisi perairan yang tidak mendukung, pembuangan jangkar di atas karang, dan penggunaan a lat tangkap yang dapat merusak karang. Mengingat akan pentingnya kelangsungan ekosistem ikan dan terumbu karang maka UNIPA beserta CI dan TNC melakukan survei guna dapat memberikan informasi kepada masyarakat. Hasil laporan memuat informasi mengenai perubahan biomass ikan dan terumbu karang dari tahun ke tahun (2010-2016), serta apakah ada perbedaan biomass ikan dan terumbu karang antara Zona Perlindungan Bahari (NTZ) dan Zona Pemanfaatan (Use), serta bagaimana perubahan biomass dan terumbu karang berdasarkan faktor interaksi tahun dan zona.

Dari hasil laporan yang diperoleh diharapkan dapat memberikan informasi yang cukup kepada masyarakat yang berkaitan dengan ekologi.

No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.