Monitoring Kesehatan Karang di Taman Nasional Teluk Cendrawasih
Taman Nasional Teluk Cenderawasih (TNTC) merupakan kawasan konservasi perairan di Bentang Laut Kepala Burung Papua, seluas 1,4 juta hektar dan terbesar kedua di Indonesia. TNTC ditetapkan pada tahun 2002 dan merupakan salah satu taman nasional laut tertua di Indonesia. Monitoring kesehatan karang Teluk Cenderawasih dilaksanakan selama 10 hari mulai tanggal 12 hingga 21 Juli 2018. Pelaksanaan kegiatan ini sedikit mundur dari jadwal yang direncanakan bulan Mei 2018 karena alasan teknis.

Foto : Wawan Mangile/TNC

Foto : Wawan Mangile/TNC
Perjalanan RHM menggunakan kapal KM Gurano Bintang yang sekaligus menjadi base untuk tim selama kegiatan ini berlangsung. Total site yang diambil datanya sebanyak 35 Site. Satu titik kontrol tidak diambil karena tidak mendapat izin dari pemilik hak ulayat dan masyarakat setempat.
Beberapa catatan yang menarik dari temuan tim monitoring adalah ;
Komunitas Ikan :
- Hiu hanya ditemukan di 6 site yaitu : Pulau Yoop, Pulau Roswar, Pulau Anggrameos, Tanjung Mangguar, dan depan kampung Siren.
- Shooling Ikan Kulit Pasir atau famili Naso spp., Kakap atau Lutjanidae. dan ikan lalosi atau Caesionidae ditemukan di site Anggrameos
- Schooling Ikan Bubara spesies Caranx sexfasciatus atau big-eye trevally di lokasi Tanjung Warsumbin dan Caranx ignobilis atau giant trevally di Nutabar.
Komunitas Terumbu karang :
- Masih maraknya penggunaan bom ikan, setidaknya ditemukan 4 bekas bom baru selama monitoring
- Di beberapa lokasi ditemukan kompetisi antara alga, sponge dan karang
- Ditemukan predasi karang dari bintang laut berduri atau COTs dan kerang Drupella tetapi dalam jumlah yang sedikit.
- Secara umum penyakit karang belum mengancam ekosistem terumbu karang di TNTC
- Pelanggaran zonasi, tim menemukan kapal wisata dan kapal nelayan yang masuk ke Zona Inti
